Dalam Dekapan Ukhuwah-selembut nurani by Salim A. Fillah, page 262-264
Sadar atau tidak, kita sering bertanding memperlombakan capaian. Atau
dalam sisi lain, yang diperunggulkan adalah derita. Ketika seorang
saudara mengisahkan alangkah menyakitkannya suatu peristiwa, kita
mencari-cari bagian hidup kita yang lebih menggenaskan daripada
ceritanya. Yang lebih menyedihkan, kita melakukan itu semua sekedar
untuk membuat prestasi atau nestapa kawan serasa tak ada nilainya.
Ini sebenarnya adalah penanda betapa lemahnya kesalingfahaman di antara kita.
Saat seorang saudara bercerita bahwa pesawatnya ditunda dua jam, kita
segera menyahut bahwa kita pernah terlantar empat jam menanti
penerbangan. Saat orang lain berkata alangkah repotnya beraktivitas
sebab menunggu pulihnya lengan yang patah, kita dengan menggebu
menceritakan betapa lebih menderitanya jika kaki mengalami fraktur.
Exercise 1
1 tahun yang lalu