Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 14 Desember 2011

Melihat Jakarta dari Langit

Bismillah...
Sudah tiga hari ini saya berkesempatan untuk melihat sebagian kota jakarta dari langit. Apa maksudnya? saya, alhamdulillah, mendapat pekerjaan sebagai pekerja sambilan (di jepang biasa disebut freeter, di USA dan Inggris biasa disebut part timer) di salah satu BUMN yang kantornya terletak di lantai 29 Gedung BRI II di sekitaran semanggi. Dari jendela ruangan, saya dapat melihat sebagian pemandangan Kota Jakarta.


Kata pertama yang terlintas dalam hati saya ketika itu adalah padat. Ya, baik bangunan kecil seperti rumah, warung dan lainnya, maupun bangunan-bangunan besar seperti hotel, perkantoran, mall dan gedung pencakar langit berdesak-desakkan dalam lahan yang sempit. Jelas sekali ketidakteraturan yang terlihat. Untung saja, masih tersebar lahan terbuka hijau di sela-sela bangunan tersebut. Untuk jalan rayanya, mungkin anda dapat mengira, cukup sepi. Akan tetapi itu hanya berlaku untuk jalan-jalan kecil. Kondisinya sangat berbeda untuk Jalan Gatot Subroto terutama jalur lambatnya. Saking lambat dan padatnya jalan tersebut, saya agak kesulitan untuk melihat permukaan jalan rayanya.

Di tengah ketidakteraturan tersebut, saya masih bersyukur, daerah tersebut masih terdapat beberapa Masjid dan area yang berisi banyak warung-warung di belakang Gedung BRI II. Lumayan, saya dapat istirahat sholat makan di tempat yang cukup nyaman. Selain itu terdapat pula taman hijau yang sangat teduh di area Gedung BRI II tersebut. Sayangnya, taman tersebut jadi area merokok bagi para smokers, sehingga saya kurang nyaman disana. Hey, saya tidak membenci smokers lho, saya hanya membenci tindakan merokok di area publik.

Melihat Kota Jakarta tentu akan berbeda jika menggunakan sudut pandang yang berbeda pula. Dari sudut pandang saya, dengan kondisi yang saya sebutkan di atas, Kota Jakarta adalah kota yang padat, tidak teratur tetapi masih menyediakan ruang gerak bagi penduduk dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah dan menyediakan ruang bagi keseimbangan lingkungan hijau.

2 komentar:

shidiq-shidqi mengatakan...

ehm...yunis menulis ya,,,tulisan agak datar sebaiknya lebih ada pengembangan shingga terlihat menarik dan enak dibaca....gunakan kata2 halus nan bermakna sehingga pengungkapan di tiap kata bisa dirasakan pembaca...itu aja...maaf...tulisan saya juga gk bgus he2...bgus juga pny yunis he2 semangat!

yunis kripsiawan mengatakan...

"maaf...tulisan saya juga gk bgus he2...bgus juga pny yunis he2 semangat!"

ga perlu minta maaf kali shidiq. salah satu kelebihan kamu terletak dalam ketegasan kamu baik dalam bersikap maupun berkomentar. jadi tetaplah jadi shidiq yang biasanya... permintaan maaf yang tidak tepat akan memunculkan keraguan pada lawan bicara dan itu berarti akan mengurangi kelebihan yang udah ada pada shidiq,... lugas(jujur dan apa adanya), tajam (straight to the point) dan terpercaya(penuh pertimbangan)...

Posting Komentar