Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Selasa, 29 Mei 2012

Masihkah Kau Bangga Dipuji, Tanpa Rasa Ngeri?

"(Mari) rehat sejenak saja, membaca ulang tausiyah yg menyejukkan, untuk menguatkan langkah dan menambah kehati-hatian bergerak bersama mesin dakwah" Ust Cahyadi Takariawan
Awan, masihkah kau bangga dipuji, tanpa rasa ngeri? Lupakah Kau dengan tausiyah ini...
"Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang yang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang sholeh, alim, abid, lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri"- Ustadz Rahmat Abdulloh


Tak ingatkah kau dengan Hadist yang bahkan seorang Abi Huroiroh pingsan ketika hendak menyampaikannya...  

Dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan (yang diberikan di dunia), lalu ia pun mengenalinya. Allah bertanya kepadanya : 'Amal apakah yang engkau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Ia menjawab : 'Aku berperang semata-mata karena Engkau sehingga aku mati syahid.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berperang supaya dikatakan seorang yang gagah berani. Memang demikianlah yang telah dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret orang itu atas mukanya (tertelungkup), lalu dilemparkan ke dalam neraka. Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: 'Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?' Ia menjawab: 'Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.' Allah berkata : 'Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari' (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. Berikutnya (yang diadili) adalah orang yang diberikan kelapangan rezeki dan berbagai macam harta benda. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengenalinya (mengakuinya). Allah bertanya : 'Apa yang engkau telah lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Dia menjawab : 'Aku tidak pernah meninggalkan shadaqah dan infaq pada jalan yang Engkau cintai, melainkan pasti aku melakukannya semata-mata karena Engkau.' Allah berfirman : 'Engkau dusta! Engkau berbuat yang demikian itu supaya dikatakan seorang dermawan (murah hati) dan memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).' Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeretnya atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka.’(HR Muslim)

Oleh karena itu, Hati-hatilah atas apa yang kau ucapkan. Bukankah Alloh telah berfirman...
"Mengapa kamu suruh orang lain(mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri(kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab. Maka tidakkah kamu berpikir?"(Al Baqoroh 2:44)
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan."(As Shoff 61:2-3)
Selalu ingatlah awan,... ketika Kau dipuji...
Sunggguh tiadalah sedikitpun kau mencapai sempurna, justru engkau banyak cela. Hanya Alloh lah yang Maha Sempurna. Maka Ucapkanlah dan pahamilah. Subhanalloh...
Sungguh segala pujian hanyalah milik Alloh, maka ucapkan dan resapilah. Alhamdulillah...
Sungguh engkau hanya makhluk yang kecil dan Alloh-lah yang membesarkanmu, fisikmu, ilmumu, pikiranmu, hidupmu karena Dialah Sang Maha Besar, maka ucapkan dan maknailah. Allohu Akbar...
Sungguh Alloh telah menyayangimu dengan menutup aib-aibmu, maka ucapkan dan renungilah. Astaghfirulloh...
Wallohu a'lam bishshowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar