Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Senin, 18 Juni 2012

Manusia Berbeda-beda dalam Memahami Nasihat*

   Kesadaran seringkali menyeruak kala sebuah nasihat mengetuk telinga seseorang. namun, sesaat setelah ia meninggalkan majelis tempat nasihat tesebut diberikan kepadanya, kekerasan hati dan kelalaian jiwa kembali merajai.

   Aku mencoba mencari tahu penyebabnya hingga aku pun berhasil mengetahuinya. Aku bahkan berhasil mengetahui bahwa manusia tidak sama dalam kemampuan mempertahankan kesadaran tersebut. Secara umum hati tak terjaga lagi sesudah mendengar nasihat dikarenakan dua faktor:
1. Nasihat seumpama cambuk, rasa sakitnya yang diakibatkannya tak terasa lagi sesudah ia diangkat dari objeknya.
2. Saat mendengarkan nasihat, kondisi seseorang benar-benar steril dari segala sesuatu. Kala itu, ia berlepas diri dari kesibukan-kesibukan duniawi dengan jiwa dan raganya, dan ia cuma memfokuskan hatinya pada apa yang tengah didengarnya. Tapi, saat kembali kepada kesibukan-kesibukan dunia, ia pun kembali terpesona dengan hiasan-hiasannya, maka bagaimana mungkin ia akan tetap seperti sedia kala?!

   Tak sampai di situ, ternyata orang-orang yang sadar saat mendengarkan nasihat itu pun ternyata tidak sama dalam kemampuan mempertahankan kesadarannya.

   Di antara mereka ada sekelompok orang yang membulatkan tekad untuk tetap berada dalam kesadarannya, tanpa mau menoleh sedikitpun ke belakang, dan kalau pun kafilah syahwat mau menghentikannya tentu mereka akan berteriak keras-keras menolaknya, seperti yang dikatakan Hanzhalah tentang dirinya sendiri, "Hanzhalah telah berbuat nifak". 

   Di antara mereka ada sekelompok orang yang suatu waktu dihasung hawa nafsu untuk melupakan apa yang telah didengarnya, namun pada kali yang lain nasihat-nasihat yang telah dipersembahkan kepadanyamenyerunya untuk mengamalkannya; mereka laksana batang padi yang dipermainkan oleh terpaan angin ke sana ke mari. Dan ada pula sekelompok orang yang terpengaruh oleh nasihat hanya untuk mendengarnya saja, kelompok ini sama seperti air yang Anda alirkan di atas batu karang yang halus.



*Ibnu Al Jauzi dalam Shoid Al Khotir. Darul Uswah Halaman 30-31

2 komentar:

Burhanuddin mengatakan...

Caranya gimana bang biar kesadaran ane tetap terjaga?

yunis kripsiawan mengatakan...

lari-lari, push up, sit up, mandi, wudhu, insha Alloh kesadaran* akan tetap terjaga, he3x...

*kesadaran dlm arti tidak tidur

Posting Komentar